Sabtu, 19 Juni 2010

Sisingaan, Kesenian Tradisional Sunda


Reporter : Yadi Supyandi
Juru Kamera : Nyoman Ifrozim, Warsam Aji
Lokasi : Subang, Jawa Barat
Penyunting Gambar : Punto Wibisono
Tayang : 29 Agustus 2007, Pukul 12.30 WIB




Ini merupakan atraksi kesenian tradisional sisingaan. Sepasang anak berada diatas tandu singa dikawal empat penari, dengan iringan lengkingan terompet dan gendang. Pertunjukan sisingaan ini atraktif dan menghibur.

Kesenian khas budaya Sunda ini dapat ditemukan di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Sisingaan merupakan seni pertunjukan rakyat Subang yang masih bertahan. Kesenian rakyat ini dipertunjukan dalam bentuk arak-arakan.

Kesenian ini biasanya ditampilkan pada acara khusus, seperti menyambut tamu agung, perayaan hari ulang tahun kemerdekaan, ataupun acara syukuran dan hajatan warga.

Kali ini atraksi sisingaan ditampilkan di Desa Tambakan Kecamatan Jalan Cagak, Subang, dalam acara khitanan massal. Anak-anak yang akan disunat diarak dengan sisingaan, dengan ditonton ratusan warga.

Menurut Dase, tokoh seni Subang, di kawasan Desa Tambakan ini, sisingaan ditampilkan dalam dua bentuk tampilan yang berbeda. Warga Subang menamakannya sebagai singa pergosi dan singa buhun.

Pada atraksi sisingaan abrug atau singa buhun, hiasan singa terbuat dari rangkaian daun pinus dan kertas, bermotif payung dan hiasan. Sementara sisingaan modern atau pergosi memakai boneka singa yang mirip seperti aslinya.

Namun pada saat tampil tak ada perbedaan, yang mencolok. Gerakan dan atraksi para pengusung singa, menampilkan gerakan yang nyaris sama. Pertunjukan sisingaan diiringi lengkingan suara terompet dan gendang.

Sepasang anak kecil dengan memakai baju adat Sunda dinaikkan keatas sepasang tandu singa, yang diusung empat orang pengarak. Atraksipun dilakukan dengan berputar-putar, ataupun maju mundur.

Gerakan-gerakan semacam jurus-jurus silat ditampilkan dipadu dengan gerakan jaipongan, tarian khas Jawa Barat. Atraksi sisingan memadukan tiga unsur seni utama. Yaitu seni gerak tari atau pencak silat dan jaipongan. Seni suara gamelan kendang dan gong, serta seni busana para pemainnya.

Para pemain sisingaan menampilkan gerak akrobat dan tarian yang atraktif. Berbagai gerakan ini membuat warga yang menyaksikan merasa terhibur. Semua atraksi akrobat ini dilakukan para pemanin yang terlatih tanpa unsur magic.

Di tengah arus modernisasi dan masuknya berbagai budaya asing, sisingaan terap bertahan sebagai seni pertunjukan rakyat di Subang, Jawa Barat. Sisingaan tetap diminati karena atraksinya menarik dan menghibur. (Helmi Azahari/Ijs)
sumber : http://www.indosiar.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar